5 Reksadana Saham Terbaik dengan Kinerja di Atas IHSG

Wulansari

Reksadana Saham Terbaik dengan Kinerja di Atas IHSG

Dalam dunia investasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sering dijadikan tolok ukur performa pasar saham Indonesia.

Tahukah Anda bahwa ada produk reksadana saham yang berhasil mengalahkan kinerja IHSG secara konsisten?

Reksadana saham menawarkan kesempatan bagi investor – terutama pemula – untuk berinvestasi di pasar modal tanpa harus menganalisis saham satu per satu.

Dan jika Anda ingin lebih optimal, memilih reksadana yang secara historis mengungguli IHSG bisa jadi strategi yang sangat menguntungkan.

Sekilas: IHSG dan Tolok Ukur Return

IHSG mencerminkan rata-rata pergerakan seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dalam jangka panjang (10 tahun terakhir), IHSG mencatat rata-rata return tahunan sekitar 7–9%.

Jika sebuah reksadana saham mampu memberikan return tahunan dua digit secara konsisten, itu berarti kinerjanya telah mengalahkan IHSG – sebuah prestasi yang patut dipertimbangkan oleh investor.

Reksadana Saham Terbaik yang Kinerjanya Mengungguli IHSG

Berikut adalah 5 reksadana saham terbaik di Indonesia yang terbukti memberikan return di atas IHSG, dengan manajemen yang profesional dan strategi portofolio yang teruji.

1. Sucorinvest Equity Fund

  • Manajer Investasi: Sucor Asset Management
  • Return 3 Tahun (CAGR): ±15–18%
  • Minimum Investasi: Rp100.000
  • Kelebihan:
    • Agresif namun dikelola dengan strategi yang kuat
    • Fokus pada saham-saham undervalued dengan potensi pertumbuhan tinggi
    • Terbukti mengalahkan IHSG dalam 3–5 tahun terakhir

Cocok untuk investor yang siap mengambil risiko lebih tinggi demi imbal hasil maksimal.

2. Schroder Dana Prestasi Plus

  • Manajer Investasi: Schroder Investment Management Indonesia
  • Return 3 Tahun (CAGR): ±14%
  • Minimum Investasi: Rp100.000
  • Kelebihan:
    • Dikelola oleh MI internasional dengan track record global
    • Portofolio terdiversifikasi di saham big cap dan sektor defensif
    • Return konsisten, volatilitas relatif stabil

Ideal untuk investor moderat yang tetap ingin hasil di atas rata-rata pasar.

3. Manulife Saham Andalan

  • Manajer Investasi: Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI)
  • Return 3 Tahun (CAGR): ±13–15%
  • Minimum Investasi: Rp100.000
  • Kelebihan:
    • Fokus pada saham dengan kapitalisasi pasar besar dan stabil
    • Strategi jangka panjang berbasis fundamental
    • Cocok untuk investasi 5+ tahun

Pilihan solid bagi investor yang ingin pertumbuhan stabil dan berkualitas.

4. BNI-AM Inspiring Equity Fund

  • Manajer Investasi: BNI Asset Management
  • Return 3 Tahun (CAGR): ±13%
  • Minimum Investasi: Rp100.000
  • Kelebihan:
    • Strategi aktif memilih saham potensial di sektor konsumsi dan keuangan
    • Return konsisten melampaui IHSG
    • Didukung oleh institusi besar milik BUMN

Rekomendasi bagi investor nasionalis yang ingin berinvestasi melalui manajer investasi lokal terkemuka.

5. Bahana Dana Prima

  • Manajer Investasi: Bahana TCW Investment Management
  • Return 3 Tahun (CAGR): ±12–14%
  • Minimum Investasi: Rp100.000
  • Kelebihan:
    • Portofolio dengan pendekatan top-down dan bottom-up
    • Cocok untuk diversifikasi jangka panjang
    • Salah satu reksadana saham dengan performa konsisten selama lebih dari 5 tahun

Pas untuk investor yang menginginkan keandalan dan reputasi jangka panjang.

Tabel Perbandingan Singkat

Nama ReksadanaReturn 3 Tahun (CAGR)Manajer InvestasiMin. Investasi
Sucorinvest Equity Fund±15–18%Sucor Asset ManagementRp100.000
Schroder Dana Prestasi Plus±14%Schroder IM IndonesiaRp100.000
Manulife Saham Andalan±13–15%Manulife Aset Manajemen IndonesiaRp100.000
BNI-AM Inspiring Equity Fund±13%BNI Asset ManagementRp100.000
Bahana Dana Prima±12–14%Bahana TCW Investment ManagementRp100.000

Data kinerja bersifat historis dan tidak menjamin hasil di masa depan. Selalu cek fund fact sheet terbaru sebelum membeli.

Tips Memilih Reksadana Saham yang Kinerjanya Konsisten

  1. Lihat return 3 dan 5 tahun, bukan hanya 1 tahun terakhir.
  2. Periksa strategi investasi manajer investasi – apakah agresif, defensif, atau seimbang.
  3. Cek volatilitas dan perbandingan dengan IHSG untuk mengetahui stabilitas return.
  4. Diversifikasi portofolio Anda – jangan hanya berinvestasi di satu reksadana.
  5. Gunakan platform terpercaya, seperti Bibit, Bareksa, Ajaib, atau Pluang.

Jika Anda ingin berinvestasi di pasar saham tanpa harus menganalisis saham satu per satu, reksadana saham adalah solusi yang tepat.

Dan jika tujuannya adalah untuk mengalahkan kinerja IHSG, lima produk di atas patut masuk dalam daftar pantauan Anda.

Dengan performa konsisten, manajemen profesional, dan strategi yang solid, reksadana-reksadana ini mampu memberi hasil optimal – terutama untuk investasi jangka panjang (≥5 tahun).

Bagikan: